Selasa, 30 Maret 2010

Asal Usul Desa "SULUUN" (Part 3)

Seiring berjalannya waktu, Suluun mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga pada tanggal 14 Februari 1978 Desa Suluun resmi dibagi menjadi dua Desa yaitu SULUUN SATU dibagian Timur dan SULUUN DUA dibagian Barat, Hukum Tua Suluun pada waktu itu ialah Alm. Bpk. B. Lumempow yang dikenal sebagai Hukum Tua yang memiliki Jiwa Kepemimpinan yang sangat bagus, karena melihat banyak sekali pembangunan yang sempat dibuat oleh Almarhum sewaktu menjabat Hukum Tua Suluun pada waktu itu. Suluun sendiri sejak dimekarkan pada tanggal 14 Februari 1978, walaupun telah terpisah tetapi Suluun dapat mendirikan dua bangunan Balai Desa yang konon merupakan Bangunan Balai Desa terbesar di Indonesia pada waktu itu dan sampai sekarang ke dua Balai Desa itu masih berdiri megah ditengah-tengah desa Suluun. Ke dua Gedung ini sendiri sering digunakan pemerintah dan masyarakat untuk dilaksanakan berbagai macam acara-acara penting. Dan menurut cerita orang tua doeloe-doeloe pembangunan Gedung Balai Desa ini merupakan Swadaya Masyarakat karena Desa Suluun pada waktu itu diberkati Tuhan dengan hasil bumi berupa Cengkih yang melimpah sehingga Desa Suluun merupakan Desa yang memiliki Pendapatan Perkapita tertinggi se Indonesia dan tak heran jika Desa Suluun dikenal banyak orang, karena banyaknya orang pendatang yang mencari pekerjaan jika datang Musim Panen Raya Cengkih.

WARISAN BUDAYA

Desa Suluun juga memiliki warisan budaya berupaTarian Maengket yang dinamakan Tarian Maengket PISOK dan TUMETEMBO. PISOK adalah Tarian Maengket Desa Suluun Satu sedangkan TUMETEMBO adalah Tarian Maengket Desa Suluun Dua, dan sampai saat ini kedua Tarian Maengket ini masih sering dimainkan terlebih jika ada acara penting atau kunjungan dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten. Sayang kedua Tarian ini mungkin tak akan dilestarikan melihat animo anak-anak muda yang jarang/tidak mau bermain Tarian Maengket ini, yang konon merupakan ucapan syukur orang tua doeloe-doeloe pada Tuhan atas berkat-berkat yang diberikan kepada kita. Oleh karena itu diharapkan kepada Pemerintah Desa agar melestarikan warisan budaya ini dengan memberi dukungan dan motivasi kepada anak-anak muda agar warisan budaya ini tidak hilang dimata masyarakat. Warisan budaya yang diturun temurunkan ialah kegiatan kerja bakti, gotong royong dalam pembangunan, dan lain-lain.

(bersambung)
Selanjutnya akan diberitakan tentang keadaan Desa Suluun masa kini.... tunggu yah !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar