Rabu, 31 Maret 2010

Asal Usul Desa "SULUUN" (Part 4)

Era 1970-1990 merupakan era dimana Desa Suluun mengalami berbagai perubahan yang sangat signifikan, ini dibuktikan dengan dimekarkannya Desa Suluun menjadi dua Desa pada tanggal 14 Februari 1978. Dari hasil pemekaran ini dapat diketahui bahwa penduduk desa Suluun semakin hari semakin banyak sehingga mendorong Pemerintah Desa pada waktu itu untuk melakukan Pemekaran Desa.
Desa Suluun sempat terpilih sebagai desa yang bersih dan indah dalam lomba kebersihan tingkat nasional dibawah Hukum Tua Alm. Bpk. B. Lumempow. Akan tetapi setelah itu desa Suluun tidak pernah lagi meraih predikat itu karena berkurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan.

Desa Suluun pada tahun 2001 sempat menikmati hasil bumi berupa Panen Raya Cengkih yang harganya bisa dikatakan lumayan tinggi karena mencapai harga diatas Rp. 80.000, dan itu merupakan harga tertinggi komoditas andalan Sulawesi Utara sepanjang sejarah Panen Cengkih didaerah ini. Tapi seiring berjalannya waktu harga Cengkih semakin hari semakin menurun sampai-sampai harganya ada dikisaran Rp. 20.000. Sungguh mengherankan karena sebagian besar penduduk di Sulawesi Utara apa terlebih desa Suluun hanya bergantung pada tanaman yang satu ini.

Desa Suluun sekarang sudah menjadi empat desa yakni Desa Suluun Satu, Suluun Dua, Suluun Tiga dan Suluun Empat. Dimana pada tanggal 14 Februari 2007 secara resmi Desa Suluun Satu dimekarkan menjadi Desa Suluun Satu dan Suluun Tiga sedangkan Desa Suluun Dua dimerkarkan menjadi Desa Suluun Dua dan Suluun Empat. Pemekaran ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan yang ada dalam rangka menjadikan Suluun sebagai Kecamatan baru hasil pemekaran Kecamatan Tareran. Adapun desa-desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Suluun Tareran ini adalah Desa Suluun 1, 2, 3, 4, Desa Pinapalangkow, Desa Talaitad dan Desa Kapoya.

Desa Suluun berada pada ketinggian ± 5 km diatas permukaan laut, dan memiliki pemandangan yang sangat indah yang dapat menjangkau panorama alam sekitar baik Gunung Soputan, Bukit Kasih Kanonang, Gunung Lokon di Tomohon, Manado Tua (Bunaken), Teluk Amurang, dan lain-lain. Secara otonomi desa Suluun terdiri dari 4 desa dan menjadi pusat Kecamatan Suluun Tareran (SULTA) yang ada di Wilayah Pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Minahasa. Jarak yang bisa ditempuh dari Ibukota Kabupaten Minahasa Selatan yakni Kota Amurang ke Desa Suluun ± 25 km dengan waktu kurang dari 1 jam perjalanan. Desa Suluun memiliki 5 Jaga (Lingkungan) di masing-masing desa dengan jumlah penduduk ± 5.000 jiwa. Sebagian besar penduduk Desa Suluun berprofesi sebagai petani yakni ± 80 %, PNS ± 10 %, lain-lain ± 10 %. Hasil komoditi Suluun selain Cengkih, juga ada Kelapa, Pala, Vanilli, serta berbagai jenis rempah-rempah yang bisa ditanam. Desa Suluun juga bersyukur karena tidak pernah merasa kekeringan total, karena Desa Suluun boleh dikatakan ada ditengah-tengah mata air yang melingkari desa, tetapi juga banyak Sumur yang ada ditengah pemukiman masyarakat. Desa Suluun juga bisa dikatakan sebagai Kota Kecil di tengah hutan karena melihat struktur Pemerintahan dan infrastruktur yang ada sangat memungkinkan, sarana prasarana cukup lengkap mulai dari Jalan alternatif 5 arah yakni SULUUN-Pinapalangkow-Kapoya-Pinamorongan, SULUUN-Lelema, SULUUN-Tangkuney, SULUUN-Timbukar-Tincep (Sonder-Minahasa), SULUUN-Talaitad-Lapi (Kecamatan Tareran), kemudian Gedung Balai Desa di dua desa, Gedung Puskesmas di Suluun Empat, Pasar Desa di Suluun Empat, Kantor Camat di Suluun Empat, Kantor BPP di Suluun Tiga, Lapangan Merdeka di Suluun Tiga (tempat diadakan upacara bendera), Lapangan Motocross di Suluun Empat, SD GMIM yang ada di desa Suluun Dua dan Tiga, SDGP di Suluun Empat, SD Inpres di Suluun Tiga, SMP di Suluun Dua, SMA Kristen di Suluun Tiga, SMK Negeri 1 di Suluun Satu, serta 2 buah Taman Kanak-kanak masing-masing di Suluun Empat dan Suluun Tiga, serta Gedung tempat Ibadah. Penduduk desa Suluun 99,99 % adalah penganut agama Kristen yang terbagi dalam 5 golongan gereja yang ada, mulai dari GMIM, GPdI, Pentakosta, Advent dan KGPM. Sampai sekarang Desa Suluun bisa dikatakan sukses karena dukungan dari orang-orang Suluun yang telah bekerja sekian lama (merantau), bahkan sudah ada yang pernah menjadi Gubernur Sulawesi Utara yakni Alm. Bpk. A.J. Sondakh yang lahir di Suluun, adapula yang telah menduduki kursi DPRD baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, tercatat mereka yang masih duduk sebagai anggota DPRD adalah Bpk. Jonny Sumual, Bpk. Jhonny R.M. Sumual, SE. SH, Bpk. Jefferson Runtuwene dan lain-lain yang belum sempat diketahui. Juga ada yang menduduki jabatan sebagai kepala/pimpinan instansi milik pemerintah. Semoga mereka-mereka ini dapat mensejahterakan rakyat, khususnya desa Suluun.

Hukum Tua Desa Suluun sekarang ialah :

Suluun Satu Bpk. ELISA P. REGAR, MA

Suluun Dua Bpk. AUDY J. LONDO

Suluun Tiga Bpk. NOUDY N. RUNTUWENE

Suluun Empat Bpk. Drs. JERRY TENGOR

Sedangkan Kepala Pemerintahan Kecamatan Suluun Tareran ialah Bpk. RUDDY J. TUAR, S.Sos yang merupakan orang asli Desa Suluun.

Itulah sekilas tentang Asal-usul dan perkembangan Desa Suluun, semoga ini boleh dibaca oleh siapa pun yang berminat dan kiranya dapat member pelajaran bagi anak-anak muda di Desa Suluun.

Kirimkan komentar anda dengan mengklik komentar dibagian bawah entri ini.

Terima kasih… Pakatuan wo pakalowiren cita im baya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar